KisahNyata Persaudaraan Sejati Conner dan Cayden Long (MOTIVASI BUAT SELURUH ORANG DI DUNIA) Written By Situs Baginda Ery (New) on Kamis, 30 Mei 2013 | 14.11. (c) - Sebuah potret persaudaraan yang mengharukan menghiasi dunia maya akhir-akhir ini. Nama sepasang saudara Conner dan Cayden Long menjadi pusat SuratAl-Hadid ayat 20: Ketahuilah wahai manusia bahwasanya kehidupan dunia yang kalian tinggal di dalamnya, hanyalah permainan dan senda-gurau. Keindahannya hanyalah pada pakaian, rumah-rumah kalian dan saling berbangga diri di antara kalian, seperti berbangga dengan pasangan, harta, dan anak. Juga berbangga dengan kekayaan. QS.Al An‟am:21) Sebab memakai ayat-ayat Allah untuk suatu kebutuhan yang bersifat duniawi yang penuh hawa nafsu agar lebih terlihat cantik dan berwibawa,agar bisa kebal merupakan suatu bentuk kesyirikan dan bentuk sikap tidak mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya dan barang siapa tidak mensyukuri nikmat Allah maka mereka 4 Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta semua yang ada di dalam dan di antara keduanya dalam enam masa; kemudian setelah penciptaan itu Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur urusan ma 57:4, 57 4, 57-4, Surah Al Hadid 4, Tafsir surat AlHadid 4, Quran Al-Hadid 4, Surah Al Hadid ayat 4, # terdapatsimbol dari ayat Alquran yang ditorehkan ke dalam . Alquran lainnya adalah Q.S. al-Hadid [57]: 25 yang . perisai batin ini diyakini dapat membuat tubuh tidak . SyeikhAbdurrahman As Sa'di ketika menafsiri ayat 131 surat Toha ini berkata: "Janganlah engkau -karena rasa kagum- menujukan pandangan kedua matamu, dan janganlah engkau - karena rasa suka- mengulang-ulang pandanganmu kepada keindahan dunia dan orang-orang yang dikaruniai dengannya, baik berupa makanan, dan minuman lezat, atau pakaian . Jakarta, – Salah satu surat dalam al-Quran, yaitu surat ke-57 yang dinamakan surat al-Hadid yang berarti besi, di dalamnya terdapat ayat yang difirmankan oleh Allah SWT, sebagai berikut لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” QS. Al-Hadid 25 Pada ayat tersebut, satu hal yang menarik adalah penggunaan lafaz أَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ yang bisa diartikan bahwa Allah SWT “Kami Turunkan Besi”. Akan tetapi, para penerjemah malah mengartikan “Kami Ciptakan Besi.” Hal tersebut justru bisa membuat kebingungan. Sebab, berdasarkan penelitian moden, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Amstrong bahwa beri memang diturunkan dari langit, karena bumi tidak dapat menghasilkan unsur besi. Menurut Agus Susanto dalam penelitian modern, dijelaskan bahwa unsur-unsur logam berat diciptakan dalam inti bintang-bintang raksasa. Untuk menciptakan unsur besi, dibutuhkan energi yang cukup besar, sekitar 4 kali energi matahari, sehingga sistem tata surya tidak mampu menghasilkan besi. Para ilmuwan memperkirakan bahwa besi dihasilkan oleh bintang yang lebih besar daripada matahari dan memiliki suhu ratusan juta derajat celcius. Bintang tersebut kemudian meledak menjadi supernova dan hasil ledakan itu menyebar ke ruang angkasa sebagai meteorit hingga tertarik ke bumi pada masal awal pembentukan bumi. Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa besi memiliki kekuatan yang hebat dan sangat bermanfaat bagi manusia. Karena sifatnya yang kuat, besi merupakan logam yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai peralatan bagi kehidupan manusia, mulai dari yang kecil, seperti jarum hingga yang besar seperti jembatan dan lain-lain. Lalu, kekuatan yang terdapat pada besi adalah kemampuannya untuk menimbulkan medan magnet. Sebagaimana diketahui, inti bumi tersusun dari besi dan nikel yang menimbulkan medan magnet yang sangat besar dan membentang hingga luar atmosfer bumi hingga membentuk sabuk van allen. Sabuk van allen merupakan sabuk yang bermanfaat untuk menjaga bumi dari badai matahari yang kekuatannya setara dengan 100 juta bom atom Hiroshima-Nagasaki pada perang dunia ke-2. Begitulah penjelasan ilmiah dari surat QS. Al-Hadid 25 yang menjelaskan tentang manfaat dan kekuatan besi yang Allah SWT turunkan agar berguna bagi manusia. Waallahu a’lam Rizky Zulkarnain Arie Saputra سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُArab-Latin sabbaḥa lillāhi mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-azīzul-ḥakīmArtinya 1. Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah menyatakan kebesaran Allah. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌlahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, yuḥyī wa yumīt, wa huwa alā kulli syai`ing qadīr2. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌhuwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in alīm3. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌhuwallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā alal-arsy, ya’lamu mā yaliju fil-arḍi wa mā yakhruju min-hā wa mā yanzilu minas-samā`i wa mā ya’ruju fīhā, wa huwa ma’akum aina mā kuntum, wallāhu bimā ta’malụna baṣīr4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرْجَعُ ٱلْأُمُورُlahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, wa ilallāhi turja’ul-umụr5. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ ۚ وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِyụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laīl, wa huwa alīmum biżātiṣ-ṣudụr6. Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَأَنفِقُوا۟ مِمَّا جَعَلَكُم مُّسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَأَنفَقُوا۟ لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌāminụ billāhi wa rasụlihī wa anfiqụ mimmā ja’alakum mustakhlafīna fīh, fallażīna āmanụ mingkum wa anfaqụ lahum ajrung kabīr7. Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan sebagian dari hartanya memperoleh pahala yang لَكُمْ لَا تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۙ وَٱلرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ لِتُؤْمِنُوا۟ بِرَبِّكُمْ وَقَدْ أَخَذَ مِيثَٰقَكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَwa mā lakum lā tu`minụna billāh, war-rasụlu yad’ụkum litu`minụ birabbikum wa qad akhaża mīṡāqakum ing kuntum mu`minīn8. Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang ٱلَّذِى يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِۦٓ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍ لِّيُخْرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌhuwallażī yunazzilu alā abdihī āyātim bayyinātil liyukhrijakum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụr, wa innallāha bikum lara`ụfur raḥīm9. Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang Al-Quran supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang لَكُمْ أَلَّا تُنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا يَسْتَوِى مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ ٱلْفَتْحِ وَقَٰتَلَ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ ٱلَّذِينَ أَنفَقُوا۟ مِنۢ بَعْدُ وَقَٰتَلُوا۟ ۚ وَكُلًّا وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌwa mā lakum allā tunfiqụ fī sabīlillāhi wa lillāhi mīrāṡus-samāwāti wal-arḍ, lā yastawī mingkum man anfaqa ming qablil-fat-ḥi wa qātal, ulā`ika a’ẓamu darajatam minallażīna anfaqụ mim ba’du wa qātalụ, wa kullaw wa’adallāhul-ḥusnā, wallāhu bimā ta’malụna khabīr10. Dan mengapa kamu tidak menafkahkan sebagian hartamu pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai mempunyai langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan hartanya dan berperang sebelum penaklukan Mekah. Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan hartanya dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka balasan yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥ وَلَهُۥٓ أَجْرٌ كَرِيمٌArab-Latin man żallażī yuqriḍullāha qarḍan ḥasanan fa yuḍā’ifahụ lahụ wa lahū ajrung karīmArtinya 11. Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan balasan pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang تَرَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ يَسْعَىٰ نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِم بُشْرَىٰكُمُ ٱلْيَوْمَ جَنَّٰتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُyauma taral-mu`minīna wal-mu`mināti yas’ā nụruhum baina aidīhim wa bi`aimānihim busyrākumul-yauma jannātun tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, żālika huwal-fauzul-aẓīm12. yaitu pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, dikatakan kepada mereka “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar”.يَوْمَ يَقُولُ ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتُ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱنظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ قِيلَ ٱرْجِعُوا۟ وَرَآءَكُمْ فَٱلْتَمِسُوا۟ نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍ لَّهُۥ بَابٌۢ بَاطِنُهُۥ فِيهِ ٱلرَّحْمَةُ وَظَٰهِرُهُۥ مِن قِبَلِهِ ٱلْعَذَابُyauma yaqụlul-munāfiqụna wal-munāfiqātu lillażīna āmanunẓurụnā naqtabis min nụrikum, qīlarji’ụ warā`akum faltamisụ nụrā, fa ḍuriba bainahum bisụril lahụ bāb, bāṭinuhụ fīhir-raḥmatu wa ẓāhiruhụ ming qibalihil-ażāb13. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan kepada mereka “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu”. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَٱرْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ ٱلْأَمَانِىُّ حَتَّىٰ جَآءَ أَمْرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُyunādụnahum a lam nakum ma’akum, qālụ balā wa lākinnakum fatantum anfusakum wa tarabbaṣtum wartabtum wa garratkumul-amāniyyu ḥattā jā`a amrullāhi wa garrakum billāhil-garụr14. Orang-orang munafik itu memanggil mereka orang-orang mukmin seraya berkata “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kehancuran kami dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh syaitan yang amat لَا يُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ مَأْوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ ۖ هِىَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُfal-yauma lā yu`khażu mingkum fidyatuw wa lā minallażīna kafarụ, ma`wākumun-nār, hiya maulākum, wa bi`sal-maṣīr15. Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali”.۞ أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَa lam ya`ni lillażīna āmanū an takhsya’a qulụbuhum liżikrillāhi wa mā nazala minal-ḥaqqi wa lā yakụnụ kallażīna ụtul-kitāba ming qablu fa ṭāla alaihimul-amadu fa qasat qulụbuhum, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka, dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang أَنَّ ٱللَّهَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَi’lamū annallāha yuḥyil-arḍa ba’da mautihā, qad bayyannā lakumul-āyāti la’allakum ta’qilụn17. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran Kami supaya kamu ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌinnal-muṣṣaddiqīna wal-muṣṣaddiqāti wa aqraḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā’afu lahum wa lahum ajrung karīm18. Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan pembayarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦٓ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصِّدِّيقُونَ ۖ وَٱلشُّهَدَآءُ عِندَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَآ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَحِيمِwallażīna āmanụ billāhi wa rusulihī ulā`ika humuṣ-ṣiddīqụna wasy-syuhadā`u inda rabbihim, lahum ajruhum wa nụruhum, wallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā ulā`ika aṣ-ḥābul-jaḥīm19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِi’lamū annamal-ḥayātud-dun-yā la’ibuw wa lahwuw wa zīnatuw wa tafākhurum bainakum wa takāṡurun fil-amwāli wal-aulād, kamaṡali gaiṡin a’jabal-kuffāra nabātuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yakụnu huṭāmā, wa fil-ākhirati ażābun syadīduw wa magfiratum minallāhi wa riḍwān, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā’ul-gurụr20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِArab-Latin sābiqū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin arḍuhā ka’arḍis-samā`i wal-arḍi u’iddat lillażīna āmanụ billāhi wa rusulih, żālika faḍlullāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu żul-faḍlil-aẓīmArtinya 21. Berlomba-lombalah kamu kepada mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌmā aṣāba mim muṣībatin fil-arḍi wa lā fī anfusikum illā fī kitābim ming qabli an nabra`ahā, inna żālika alallāhi yasīr22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍlikai lā ta`sau alā mā fātakum wa lā tafraḥụ bimā ātākum, wallāhu lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhụr23. Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبُخْلِ ۗ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُallażīna yabkhalụna wa ya`murụnan-nāsa bil-bukhl, wa may yatawalla fa innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd24. yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling dari perintah-perintah Allah maka sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌlaqad arsalnā rusulanā bil-bayyināti wa anzalnā ma’ahumul-kitāba wal-mīzāna liyaqụman-nāsu bil-qisṭ, wa anzalnal-ḥadīda fīhi ba`sun syadīduw wa manāfi’u lin-nāsi wa liya’lamallāhu may yanṣuruhụ wa rusulahụ bil-gaīb, innallāha qawiyyun azīz25. Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha أَرْسَلْنَا نُوحًا وَإِبْرَٰهِيمَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِمَا ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَٰبَ ۖ فَمِنْهُم مُّهْتَدٍ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَwa laqad arsalnā nụḥaw wa ibrāhīma wa ja’alnā fī żurriyyatihiman-nubuwwata wal-kitāba fa min-hum muhtad, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn26. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka قَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ وَجَعَلْنَا فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ٱبْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَٰهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ رِضْوَٰنِ ٱللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ فَـَٔاتَيْنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَṡumma qaffainā alā āṡārihim birusulinā wa qaffainā bi’īsabni maryama wa ātaināhul-injīla wa ja’alnā fī qulụbillażīnattaba’ụhu ra`fataw wa raḥmah, wa rahbāniyyatanibtada’ụhā mā katabnāhā alaihim illabtigā`a riḍwānillāhi fa mā ra’auhā ḥaqqa ri’āyatihā, fa ātainallażīna āmanụ min-hum ajrahum, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn27. Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi pula dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi mereka sendirilah yang mengada-adakannya untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَءَامِنُوا۟ بِرَسُولِهِۦ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِن رَّحْمَتِهِۦ وَيَجْعَل لَّكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِۦ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌyā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa āminụ birasụlihī yu`tikum kiflaini mir raḥmatihī wa yaj’al lakum nụran tamsyụna bihī wa yagfir lakum, wallāhu gafụrur raḥīm28. Hai orang-orang yang beriman kepada para rasul, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha يَعْلَمَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ أَلَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّن فَضْلِ ٱللَّهِ ۙ وَأَنَّ ٱلْفَضْلَ بِيَدِ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِli`allā ya’lama ahlul-kitābi allā yaqdirụna alā syai`im min faḍlillāhi wa annal-faḍla biyadillāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu żul-faḍlil-aẓīm29. Kami terangkan yang demikian itu supaya ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat sedikitpun akan karunia Allah jika mereka tidak beriman kepada Muhammad, dan bahwasanya karunia itu adalah di tangan Allah. Dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang ke-57 al-Hadid, artinya Besi, lengkap ayat 1-29. Berisikan tentang pembangunan kekuatan iman dan kekuatan materi untuk menopang kegiatan dakwah dan jihad, dan memurnikan jiwa dari kotoran-kotorannya. Karena itulah disebutkan berulang-ulang tentang infak dan iman. ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ Arab-Latin I'lamū annamal-ḥayātud-dun-yā la'ibuw wa lahwuw wa zīnatuw wa tafākhurum bainakum wa takāṡurun fil-amwāli wal-aulād, kamaṡali gaiṡin a'jabal-kuffāra nabātuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yakụnu huṭāmā, wa fil-ākhirati 'ażābun syadīduw wa magfiratum minallāhi wa riḍwān, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụrArtinya Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Al-Hadid 19 ✵ Al-Hadid 21 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-Hadid Ayat 20 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hadid Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir penting dari ayat ini. Didapatkan pelbagai penafsiran dari berbagai ulama terkait isi surat Al-Hadid ayat 20, sebagiannya seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia20. Ketahuilah wahai manusia bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan kesenangan, jasmani bermain-main dan hati bersenda gurau, perhiasan yang kalian berhias dengannya, kalian saling berbangga dengan harta kalian, kalian berlomba memperbanyak harta dan anak-anak, perumpamaannya seperti hujan yang tanamannya menakjubkan para petani, kemudian tanaman tersebut menua dan mengering, menguning setelah sebelumnya hijau, kemudian ia rontok dan hancur. Dan di akhirat ada azab yang berat bagi orang-orang kafir, dan ampunan dan ridha Allah bagi ahli iman. Kehidupan dunia ini bagi siapa yang beramal untuknya dan melupakan akhiratnya, hanyalah kesenangan yang memperdaya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram20. Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu adalah permainan yang dimainkan oleh anggota tubuh, kelalaian yang melalaikan hati, perhiasan yang dengannya kalian menghias diri, bermegah-megahan di antara kalian dengan barang-barang dan kesenangan yang ada di dunia, dan berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tumbuh-tumbuhannya menakjubkan para penanamnya, tidak lama kemudian tanaman yang hijau itu menjadi kering. Maka engkau melihatnya -wahai orang yang melihat- setelah hijau menjadi kuning, kemudian Allah menjadikannya rontok lagi hancur. Sedang di Akhirat terdapat siksa yang pedih bagi orang-orang kafir dan munafik, serta ampunan dari Allah untuk dosa hamba-hamba-Nya yang beriman serta keridaan dari-Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang fana, tidak abadi. Maka barangsiapa yang mendahulukan kesenangan yang punah atas kenikmatan Akhirat, maka ia adalah orang yang merugi dan tertipu.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah20. Hai para hamba, Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah senda gurau jasad, permainan hati, perhiasan dalam pakaian dan kendaraan, dan pembanggaan harta, anak keturunan, dan nasab. Kehidupan dunia bagaikan hujan lebat yang turun di suatu tempat, sehingga para petaninya merasa takjub terhadap tanaman yang tumbuh berkat hujan itu, namun kemudian tanaman itu mulai mengering, sehingga kamu melihatnya menguning dan hancur setelah benar-benar kering, lalu berhamburan terhembus angin. Dan balasan di akhirat berupa azab yang berat di neraka bagi orang-orang kafir. Sedangkan ampunan dan keridhaan Allah bagi orang-orang beriman. Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan sementara yang semu bagi orang yang merasa puas dengannya dan melalaikan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah20. اعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا الْحَيَوٰةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan Makna اللعب yakni kebalikan dari kesungguhan, sedangkan اللهو adalah segala yang melalaikan lalu hilang. Pendapat lain mengatakan اللعب yakni koleksi, dan اللهو adalah wanita, sedangkan الزينة yakni menghias diri dengan kenikmatan dunia. وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْdan bermegah-megah antara kamu Yakni saling menyombongkan diri. Pendapt lain mengatakan yakni saling memamerkan ketampanan dan kekuatan serta segala yang mereka dapatkan dari kenikmatan dunia. Pendapat lain mengatakan yakni saling membangga-banggakan nasab dan keturunan sebagaimana yang banyak dilakukan orang Arab pada zaman dahulu. وَتَكَاثُرٌ فِى الْأَمْوٰلِ وَالْأَوْلٰدِ ۖ serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak Yakni setiap mereka menginginkan harta dan keturunan yang banyak agar dia dapat merasa dirinya lebih baik daripada orang yang harta dan keturunannya lebih sedikit. كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥseperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani Yakni seperti hujan yang membuat takjub para petani karena menumbuhkan tanaman yang baik. Yang dimaksud dengan الكفار di sini adalah para petani, sebab mereka menutup biji dengan tanah. ثُمَّ يَهِيجُkemudian tanaman itu menjadi kering Yakni mengering setelah sebelumnya tampak hijau. ثُمَّ يَكُونُ حُطٰمًا ۖ kemudian menjadi hancur Yakni hancur lebur setelah kering. Demikianlah kehinaan dunia dan kecepatan sirnanya padahal sebelumnya sangat indah bagi setiap orang, bansa, dan umat manusia seluruhnya. وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌDan di akhirat nanti ada azab yang keras Yakni bagi musuh-musuh Allah. وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللهِ وَرِضْوٰنٌ ۚ dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya Yakni bagi para kekasih-Nya dan orang-orang yang taat. Dan manusia berada di antara dua tersebut, baik itu azab atau keridhaan Allah. وَمَا الْحَيَوٰةُ الدُّنْيَآ إِلَّا مَتٰعُ الْغُرُورِDan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu Yakni bagi orang yang tertipu olehnya dan tidak beramal untuk kehidupan akhirat. Adapun orang yang menggunakan dunia untuk mencari kehidupan akhirat, maka baginya kenikmatan yang lebih baik dari kenikmatan dunia.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah20. Ketahuilah wahai manusia, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanya permainan yang tidak memberi manfaat apapun di akhirat, hiburan yang menghibur sementara lalu menghilang, hiasan yang hanya digunakan untuk berhias di dunia dan kebanggan yang dibanggakan oleh sebagian kalian kepada yang lainnya sehingga saling berlomba untuk memperbanyak sesuatu yang menyibukkannya dari akhirat yaitu mengumpulkan harta dan melahirkan anak, layaknya hujan yang diharapkan para petani untuk tanaman-tanaman dan bunga-bunga mereka, kemudian terjadi kekeringan setelah turunnya hujan itu lalu tanaman dan bunganya layu dan rusak. Di akhiran terdapat azab yang dahsyat bagi orang yang lebih mementingkan dunia daripada akhirat, yaitu orang-orang kafir dan orang-orang yang berbuat keji. Ampunan dan keridhaan yang penuh dari Allah itu diperuntukkan bagi orang yang lebih mementingkan akhirat dan lebih taat, yaitu orang mukmin. Kehidupan dunia tidak lain hanya sesuatu yang dinikmati oleh orang yang asing dengannya dan tertipu olehnya sehingga dia tidak sempat beramal untuk akhiratnya. Para petani itu disebut orang-orang kafir orang yang menutup, karena mereka menutupi biji-bijian dalam tanah sebagaimana orang-orang kafir yang menutup-nutupi iman.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKetahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan} permainan yang dimainkan badan {kelengahan} kelengahan yang dimainkan hati {perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kalian serta berlomba-lomba memperbanyak harta dan anak. Seperti hujan} hujan {yang tanamannya mengagumkan para petani} para petani {lalu mengering} menjadi kering {dan kamu melihatnya menguning, kemudian hancur} pecah dan hancur {Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridhaanNya. Tidaklah kehidupan dunia melainkan hanya kesenangan yang memperdayaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H20. Allah mengabarkan hakikat dunia dan seluruh isinya, dan Allah menjelaskan kesudahan dunia dan kesudahan manusia yang menghuninya, bahwa dunia adalah “permainan dan suatu yang melalaikan.” Raga manusia bermain-main dengan dunia dan hati mereka lalai. Hal ini terjadi dan berlaku bagi mereka yang mencintai dunia. Anda melihat mereka menghabiskan sebagian besar usia mereka dengan kelalaian hati serta lalai untuk mengingat Allah serta lalai akan janji dan ancaman yang ada di hadapan mereka. Anda juga melihat mereka menjadikan agama sebagai permainan dan kelalaian. Lain halnya dengan orang-orang yang sadar dan bekerja untuk akhirat. Hati mereka penuh dengan dzikir, ma’rifah dan mahabbah. Mereka gunakan sebagian besar waktu mereka untuk amalan-amalan yang mendekatkan mereka kepada Allah sehingga tidak sempat melakukan perbuatan-perbuatan yang kurang bermanfaat. Firman Allah, “perhiasan,” maksudnya berhias dalam pakaian, makanan, minuman, kendaraan, rumah, istana, penampilan, dan lainnya, “dan bermegah-megahan antara kamu,” maksudnya, masing-masing orang yang memiliki tiap-tiap perhiasan dunia saling membangga-banggakan diri terhadap yang lain dan selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan di bidangnya dan yang kondisinya ternama, “serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak,” maksudnya masing-masing ingin menjadi yang terbanyak dari segi harta dan anak dari yang lain. Ini terjadi pada mereka yang gila dunia dan merasa tenang terhadap dunia. Lain halnya orang yang mengetahui dunia dan hakikatnya. Mereka menjadikan dunia sebagai tempat berlalu, bukan dijadikan sebagai tempat tinggal. Mereka selalu berlomba-lomba dan menyaingi segala hal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan menggunakan berbagai media yang bisa mengantarkan menuju surga, tempat kemuliaan Allah, ketika melihat orang yang menyainginya dengan memperbanyak harta dan anak, dihadapinya dengan memperbanyak amalan-amalan shalih. Selanjutnya Allah membuat perumpamaan bagi dunia yaitu seperti air hujan yang turun ke bumi dan berbaur dengan tumbuh-tumbuhan yang dimakan oleh manusia dan juga hewan, hingga ketika bumi menampakkan keindahannya, tumbuh-tumbuhan itu pun membuat orang-orang kafir heran, tetapi lalai dari memperhatikannya, pandangan dan perhatian mereka hanya tertuju pada dunia. Kemudian datanglah sesuatu yang menghancurkan tanaman tersebut atas perintah dari Allah sehingga tanaman itu pun rusak, mongering dan kembali pada kondisi semula, seolah-olah sama sekali tidak pernah menghijau dan tidak pernah dilihat menarik. Seperti itu juga dunia, pada saat menyinari para penggilanya, apa pun yang diinginkan selalu terpenuhi, apa pun yang dikehendaki pasti pasti menemukan pintunya yang terbuka, di saat seperti itu, tiba-tiba takdirnya datang dan melenyapkan semua yang ada di tangannya, melenyapkan semua kekuasaan yang dimiliki dan menghilangkan semua itu darinya. Ia pun meninggalkan dunia dengan tangan hampa. Tidak berbekal apapun selain sehelai kain kafan. Amat celakalah orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan dari angan-angannya serta tujuan dari segala usaha dan pekerjaannya. Adapun amalan-amalan akhirat yang berguna dan disimpan untuk para pemiliknya yang akan selalu menemani hamba selamanya. Karena itu Allah berfirman, “Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaanNya.” Maksudnya, hanya ada kemungkinan di akhirat siksaan pedih di NEraka Jahanam dengan belenggu, rantai dan kengeriannya bagi orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan dan puncak keinginannya sehingga berlaku sembrono dengan berbagai kemaksiatan, mendustakan ayat-ayat Allah dan mengkufuri semua nikmat Allah, atau ampunan dari semua kesalahan dari Allah, penghapusan dari berbagai hukuman dan keridhaan Allah yang berhak diperoleh oleh orang yang berhak mendapatkannya, berada di tempat keridhaan bagi orang yang mengetahui hakikat dunia dan mengerahkan segenap usahanya untuk kepentingan akhirat. Karena itulah Allah berfirman, “Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” Maksudnya, tidak lain hanyalah kesenangan yang dinikmati dan dipakai untuk berbagai keperluan yang tidak akan menipu dan membuat tenang kecuali orang yang lemah akalnya, yaitu mereka yang tertipu oleh dunia terhadap Allah.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Hadid ayat 20 Ketahuilah wahai manusia bahwasanya kehidupan dunia yang kalian tinggal di dalamnya, hanyalah permainan dan senda-gurau. Keindahannya hanyalah pada pakaian, rumah-rumah kalian dan saling berbangga diri di antara kalian, seperti berbangga dengan pasangan, harta, dan anak. Juga berbangga dengan kekayaan. Dunia ini seperti tanaman yang tumbuh, akan tetapi hanya sebentar umurnya, dipanen kemudian menjadi kering dan tertiup dengan angin. Allah menjelaskan bahwa barangsipa yang mementingkan dunia dan tidak berbekal dengan akhirat, maka di akhirat dia akan diadzab yang keras. Dan barangsiapa yang menggunakan dunia untuk keridhaan Allah dan menjadikan tangga untuk meraih akhirat, maka dia adalah orang yang diampuni atas dosanya dan diridhai Allah. Ketahuilah bahwa kehidupan dunia bagi siapa yang lalai dengan akhirat maka semua itu adalah kesenangan semu.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan hakikat dunia dan apa yang ada di atasnya, menerangkan akhirnya dan akhir para penghuninya, yaitu bahwa dunia merupakan permainan dan senda gurau, dimana jasad bermain-main dengannya dan hati terlalaikan olehnya. Hal ini seperti yang terjadi pada orang-orang yang mengejar dunia, dimana kita melihat mereka menghabiskan usia mereka dengan senda gurau serta lalai dari dzikrullah, demikian pula terhadap apa yang ada di hadapan mereka berupa janji Allah dan ancaman-Nya di akhirat. Bahkan kita melihat mereka menjadikan agama sebagai permainan dan senda gurau, berbeda dengan orang-orang yang sadar dan mengejar akhirat, dimana hati mereka dipenuhi mengingat Allah, mengenal dan mencintai-Nya, dan mereka menyibukkan waktu mereka dengan amal yang dapat mendekatkan mereka kepada Allah baik manfaatnya terbatas untuk diri mereka maupun mengena pula kepada orang lain. Yakni berhias, baik dalam pakaian, makanan, minuman, kendaraan, rumah, kedudukan dan lainnya. Maksudnya, masing-masing penghuninya ingin berbangga di hadapan orang lain dan agar dia lebih unggul dalam urusannya serta masyhur keadaannya. Masing-masing ingin jika dia lebih banyak daripada yang lain dalam harta dan anaknya seperti yang kita saksikan pada orang-orang yang mencintai dunia dan merasa tenteram dengannya. Berbeda dengan orang-orang yang telah mengenal dunia dan hakikatnya, dimana dia menjadikannya sebagai perjalanan, bukan sebagai tempat menetap, maka dia pun berlomba-lomba dalam hal yang mendekatkan dirinya kepada Allah serta menggunakan sarana yang dapat mengantarkannya kepada Allah, dan ketika dia melihat orang-orang berlomba-lomba dalam hal harta dan anak, maka dia berlomba-lomba dalam amal saleh. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala membuat permisalan terhadap dunia dengan air hujan yang turun mengena kepada bumi, lalu bercampur dengan tanaman-tanaman bumi yang kemudian menjadi makanan manusia dan hewan. Ketika bumi telah berhias dengan indahnya dan tanamannya menakjubkan para penanam, yang cita-cita dan harapannya terbatas hanya sampai dunia saja, tiba-tiba datang perkara dari perintah Allah yang membinasakannya sehingga tanaman itu menjadi kering menguning dan menjadi seperti belum pernah tumbuh sama sekali. Demikianlah dunia, ketika ia berhias untuk penduduknya, dimana apa saja yang diinginkan penghuninya dapat diperolehnya dan apa yang dituju oleh penghuninya, maka akan ditemukan pintu-pintu ke arahnya dalam keadaan terbuka, namun qadar taqdir menimpanya sehingga menghilangkannya dari tangannya dan menyingkirkan kepemilikannya dan tangannya pun menjadi hampa, dimana ia tidak berbekal apa-apa selain kain kafan. Oleh karena itu, sungguh rugi orang yang menjadikan dunia sebagai akhir cita-citanya, dimana untuknya dia beramal dan berbuat. Padahal beramal untuk akhirat, itulah yang bermanfaat, menjadi simpanan pemiliknya dan akan ikut bersama hamba selama-lamanya. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.” Maksudnya, keadaan di akhirat tidak lepas dari dua keadaan ini, bisa azab yang keras di neraka Jahannam, belenggu, rantai dan kedahsyatannya bagi orang yang menjadikan dunia sebagai cita-citanya dan akhir harapannya yang membuatnya berani bermaksiat kepada Allah, mendustakan ayat-ayat Allah dan mengingkari nikmat-nikmat Allah. Bisa juga mendapatkan ampunan dari Allah terhadap keburukannya, penyingkiran hukuman dan mendapatkan keridhaan-Nya bagi orang yang telah mengetahui hakikat dunia dan beramal untuk akhirat. Ini semua termasuk hal yang membantu untuk zuhud terhadap dunia dan berharap kepada akhirat. Tidak ada yang tertipu dan merasa tenang kepadanya selain orang-orang yang lemah akal yang ditipu oleh dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hadid Ayat 20Wahai orang mukmin, ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Karena itu, jangan sampai kamu larut di dalamnya. Kehidupan dunia ini juga merupakan perhiasan bagimu dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Semua itu seperti hujan yang menumbuhkan tanam-tanamannya sehingga mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering saat kemarau dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Itulah permisalan bagi kehidupan dunia yang fana. Dan ketahuilah, di akhirat nanti ada azab yang keras bagi mereka yang ingkar dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya bagi orang yang beriman dan mematuhi ajaran-Nya. Dan kehidupan dunia yang sekarang kamu nik-mati tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. 21. Setelah kamu semua wahai orang beriman mengetahui hakikat kehidupan dunia, maka segera berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari tuhanmu dengan istigfar dan berlombalah untuk men-dapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi dengan selalu melakukan kebaikan, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia tertinggi Allah yang diberikan kepada siapa yang dia dikehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar bagi mereka yang beriman dan berbuat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah pelbagai penjabaran dari beragam mufassirun terhadap kandungan dan arti surat Al-Hadid ayat 20 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Support perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Bacaan Banyak Dikaji Tersedia ratusan konten yang banyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Bayyinah, Al-Ma’un, Al-Fil, Inna Lillahi, Al-Baqarah 183, Ali Imran 159. Ada juga At-Tin, Al-Fath, Al-Insyirah, Al-Alaq, Yusuf 4, Alhamdulillah. Al-BayyinahAl-Ma’unAl-FilInna LillahiAl-Baqarah 183Ali Imran 159At-TinAl-FathAl-InsyirahAl-AlaqYusuf 4Alhamdulillah Pencarian al baqarah ayat 66, surat al-kafirun dan artinya, surah ar ra'd ayat 31, surat asyam latin, al imran ayat 18 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ Arab-Latin Laqad arsalnā rusulanā bil-bayyināti wa anzalnā ma'ahumul-kitāba wal-mīzāna liyaqụman-nāsu bil-qisṭ, wa anzalnal-ḥadīda fīhi ba`sun syadīduw wa manāfi'u lin-nāsi wa liya'lamallāhu may yanṣuruhụ wa rusulahụ bil-gaīb, innallāha qawiyyun 'azīzArtinya Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Al-Hadid 24 ✵ Al-Hadid 26 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Penting Mengenai Surat Al-Hadid Ayat 25 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hadid Ayat 25 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran penting dari ayat ini. Terdapat berbagai penjabaran dari banyak mufassirun berkaitan kandungan surat Al-Hadid ayat 25, sebagiannya seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia25. Sungguh Kami telah mengutus para Rasul Kami dengan hujjah-hujjah yang jelas. Kami menurunkan bersama mereka kitab tentang hukum-hukum dan syariat-syariat. Kami menurunkan timbangan agar manusia bermuamalat di antara mereka dengan adil. Kami juga menurunkan besi yang memilki kekuatan besar dan beragam manfaat bagi manusia, agar Allah mengetahui dengan pengetahuan yang tampak bagi makhluk, siapa yang menolong agamaNya dan rasul-rasulNya, walaupun Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat yang tidak terkalahkan, juga Maha perkasa yang tidak dapat ditundukkan.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram25. Sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan hujah-hujah yang jelas dan bukti-bukti yang nyata, dan Kami turunkan bersama mereka kitab-kita serta Kami turunkan bersama mereka neraca agar manusia melaksanakan keadilan. Dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat, darinya diciptakan senjata. Dan di dalamnya terdapat manfaat bagi manusia di dalam berbagai industri dan profesi mereka, dan agar Allah mengetahui dengan sebenarnya serta ditampakkan kepada para hamba siapa yang menolong-Nya secara diam-diam. Sesungguhnya Allah Mahakuat dan Maha Perkasa, tidak ada sesuatu pun yang mampu mengalahkan-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang melemahkan-Nya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah25. Sungguh Kami telah mengutus para rasul Kami dengan membawa berbagai mukjizat yang menakjubkan dan hujjah yang jelas, dan menurunkan kitab-kitab kepada mereka yang mengandung hukum-hukum syariat dan petunjuk-petunjuk penegakan keadilan, agar manusia berlaku benar dan adil dalam berinteraksi satu sama lain. Dan Kami menurunkan besi yang kuat dan kokoh, dan mengandung banyak manfaat bagi manusia saat dalam perdamaian atau peperangan; dan agar orang-orang beriman dapat menggunakannya untuk meninggikan kalimat Allah, sehingga terlihat siapa dari mereka yang menolong agama-Nya dan para rasul-Nya. Allah Maha Kuat, tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya; dan Maha Perkasa dalam memberi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah25. وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab Yakni kitab-kitab samawiyah. وَالْمِيزَانَdan neraca keadilan Yakni keadilan, dan salah satu lambang keadilan adalah neraca. لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ supaya manusia dapat melaksanakan keadilan Yakni agar mereka mengikuti keadilan yang diperintahkan kepada mereka. وَأَنزَلْنَا الْحَدِيدَDan Kami ciptakan besi Yakni Kami ciptakan besi di bumi dan Kami ajari manusia cara membuatnya. فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌterdapat kekuatan yang hebat Karena besi itu dibuat untuk alat perang sebagai perisai atau pedang karena kekuatan dan kekerasannya. وَمَنٰفِعُ لِلنَّاسِdan berbagai manfaat bagi manusia Yakni dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan manusia, seperti dipakai untuk membuat pisau, kapak, jarum, alat pertanian, alat berat, mesin produksi, bahan bangunan, dan lain sebagainya. وَلِيَعْلَمَ اللهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِالْغَيْبِ dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya Dengan menggunakan besi untuk alat perang di jalan Allah, barangsiapa menolong agama Allah dan rasul-Nya maka ia akan diketahui dengan orang yang menolong agama-Nya, dan barangsiapa yang menyelisihi-Nya, maka ia diketahui sebagai orang yang menyelisihi-Nya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah25. Demi Allah kami telah mengutur utusan-utusan Kami yaitu para nabi kepada umat-umat itu dengan hujjah dan mukjizat yang jelas. Kami juga menurunkan bersama mereka kitab-kitab dari langit yang mengandung syariat-syariat. Dan kami turunkan timbangan, yaitu standar-standar keadilan dalam menentukan hukum, agar manusia dapat adil dalam berinteraksi. Dan kami menjadikan besi itu sesuatu yang memiliki kekuatan dan kekerasan. Di dalamnya terdapat banyak manfaat untuk membangun, bercocok tanam dan membuat kerajinan baik dalam keadaan damai atau perang. Dan sungguh Allah akan mengajarkan kepada orang yang menolong agamaNya dan utusan-utusanNya yang telah meninggalkan mereka di dunia. Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Maha Menang sehingga tidak ada yang mengunggulinya dan tidak butuh pertolongan hamba-hambaNya📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSungguh Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti nyata} dalil-dalil yang jelas {dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan timbangan agar manusia dapat berlaku adil} adil {Kami menurunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat} kekuatan {dan berbagai manfaat bagi manusia agar Allah mengetahui siapa yang menolong agamaNya dan rasul-rasulNya walaupun tidak melihatNya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha perkasa} Maha Menaklukkan yang tidak dapat ditaklukkanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H25. Allah berfirman, “Sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata,” berupa dalil, bukti, dan tanda-tanda yang menunjukkan kebenaran risalah yang mereka bawa, “dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab.” Alkitab disini adalah kata benda umum isim jenis yang mencakup seluruh kitab yang diturunkan Allah sebagai petunjuk untuk makhluk dan mengarahkan mereka pada apa-apa yang berguna bagi mereka, baik di dunia maupun di akhirat. “Dan neraca”, yakni timbangan keadilan terhadap perkataan dan perbuatan, dan agama yang dibawa oleh para Rasul seluruhnya adil dalam perintah dan larangan dan juga dalam interaksi manusia dari segi pidana, qishash, hukum had, hukum waris dan lainnya. Hal itu “supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.” Menegakkan agama Allah dan mewujudkan kemaslahatan mereka yang tidak mungkin bisa dihitung. Hal ini membuktikan bahwa para rasul itu sama dalam kaidah dasar syariat, yaitu menegakkan keadilan meski bentuknya berbeda-beda sesuai kondisi dan waktu. “Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat,” sebagai alat-alat perang seperti pedang, baju besi, dan lainnya, “dan berbagai manfaat bagi manusia,” yang manfaatnya bisa dibuktikan di berbagai jenis produksi, pekerjaan, perabotan, dan alat-alat bercocok tanam hingga hampir semua benda pasti memerlukan besi. “Supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya.” Agar Allah menguji dengan sesuatu yang diturunkan dari al-Kitab dan besi, sehingga akan terlihat jelas siapa yang menolong para RasulNya sekalipun Allah tidak dilihatnya, di mana percaya terlebih dahulu lebih berguna baginya sebelum menyaksikan secara langsung, yang andai rasa percaya dan keimanan tidak ada, tentu tidak berguna, karena pada waktu itu keimanan amat penting. “Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.” Maksudnya, tidak ada yang bisa mengalahkanNya dan tidak ada sesuatu pun yang luput dariNya. Dan di antara kekuatan dan keperkasaanNya adalah menurunkan besi yang menjadi alat-alat kekuatan. Dan di antara kekuatan dan keperkasaanNya, Dia mampu mengalahkan musuh-musuhNya, hanya saja Dia hendak menguji para penolongNya terhadap musuh-musuhNya agar Dia mengetahui siapakah yang menolongNya padahal Dia tidak terlihat olehnya. Dalam ayat ini Allah menyandingkan al-Kitab kitab sucinya dengan besi karena dengan kedua hal tersebut Allah menolong agama dan meninggikan kalimatNya. Dengan kitab suci yang didalamnya terdapat hujjah dan bukti nyata dan pedang yang bisa mendapatkan kemenangan dengan izin Allah, kedua hal tersebut menegakkan keadilan yang bisa dipakai sebagai petunjuk atas hikmah serta kemuliaan Allah dan juga kemuliaan syariatNya yang disyariatkan melalui lisan para rasul.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Hadid ayat 25 Allah mengabarkan bahwa Dia mengutus Rasul dengan mukjizat yang nyata, bersamaan dengan itu Rasul membawa syariat dan hukum-hukum yang nyata. Untuk memahamkan kepada manusia dari apa yang membuat mereka baik dan selamat dari neraka. Dan dengan adanya timbangan yang untuk mereka ikuti atas apa yang diperintahkan kepada mereka. Dan Allah ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, dalil-dalil, bukti-bukti dan tanda yang menunjukkan kebenaran yang mereka bawa. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkannya sebagai hidayah bagi makhluk dan untuk membimbing mereka kepada hal yang bermanfaat bagi mereka baik pada agama maupun dunia mereka. Yaitu keadilan baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan. Agama yang yang dibawa para rasul berisi keadilan dalam perintah dan larangan, dan dalam bermu’amalah dengan makhluk, dalam jinayat, qishas, hudud, mawarits, dan lain-lain. Yakni dapat menegakkan agama Allah dan mewujudkan maslahat mereka yang begitu banyak. Ayat ini merupakan dalil bahwa para rasul semuanya sepakat dalam kaidah syara’, yaitu menegakkan keadilan meskipun berbeda-beda gambaran keadilan itu sesuai situasi, kondisi dan zaman. Kita dapat melihat banyak peralatan yang dibuat manusia tidak lepas dari besi. Yakni agar Allah Subhaanahu wa Ta'aala menegakkan pasar ujian dengan apa yang diturunkan-Nya berupa kitab dan besi, sehingga menjadi jelas siapa yang menolong agama-Nya dan para rasul-Nya meskipun Dia tidak dilihat mereka, dimana ketika inilah iman bermanfaat berbeda jika sudah tidak gaib lagi bagi mereka, maka tidak ada faedahnya beriman ketika itu, karena beriman pada saat itu dalam keadaan terpaksa. Yakni tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan-Nya dan tidak ada yang dapat meloloskan diri dari-Nya. Di antara kekuatan dan keperkasaan-Nya adalah Dia menurunkan besi, dimana darinya dibuat berbagai peralatan yang kuat. Di antara kekuatan dan keperkasaan-Nya juga adalah Dia Mahakuasa untuk mengalahkan sendiri musuh-musuh-Nya, akan tetapi Dia menguji para wali-Nya dengan musuh-musuh-Nya itu agar diketahui siapa yang menolong agama-Nya meskipun Dia tidak dilihat mereka. Dalam ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala menggandengkan antara kitab dengan besi, karena dengan keduanya Allah menolong agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya. Dalam kitab, terdapat hujjah dan bukti, sedangkan besi seperti pedang dapat menguatkannya. Dengan keduanya dapat ditegakkan keadilan, yang di sana terdapat dalil yang menunjukkan kebijaksanaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan kesempurnaan-Nya, serta kesempurnaan syariat-Nya yang Dia syariatkan melalui lisan para dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hadid Ayat 25Sungguh, kami telah mengutus rasul-rasul kami kepada umat manusia dengan bukti-bukti yang nyata, dan kami turunkan bersama mereka kitab sebagai pedoman hidup, dan kami turunkan pula neraca sebagai ukuran keadilan agar manusia dapat berlaku adil. Dan kami menciptakan besi sebagai kelengkapan hidup yang mempunyai kekuatan, hebat, dan banyak manfaat bagi manusia, dan kami ciptakan semua itu agar Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya dan rasul-rasul-Nya dalam berdakwah, walaupun Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah mahakuat terhadap segala sesuatu, mahaperkasa menghadapi semua yang mengingkari-Nya. 26. Kehidupan kependetaan bukan ajaran Allah. Dan sungguh, kami telah mengutus nabi nuh dan ibrahim kepada umat masing-masing untuk mengajak mereka bertauhid, dan kami berikan pula kenabian dan kitab petunjuk kepada keturunan keduanya; di antara mereka ada yang menerima petunjuk itu sehingga beriman dan berbuat kebajikan sesuai perintah-Nya, dan banyak di antara mereka yang fasik akibat mengingkari petunjuk itu dan memilih dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian bermacam penafsiran dari banyak mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Al-Hadid ayat 25 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah untuk kita bersama. Bantulah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Link Paling Banyak Dikunjungi Tersedia ratusan topik yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Ahzab 56, An-Nisa 146, Al-Anfal, An-Nisa 29, Al-Jumu’ah 10, Al-Baqarah 152. Ada juga Al-Jatsiyah, Thaha, Ali Imran 110, Al-Baqarah 168, An-Nur 26, Al-Insyirah 6. Al-Ahzab 56An-Nisa 146Al-AnfalAn-Nisa 29Al-Jumu’ah 10Al-Baqarah 152Al-JatsiyahThahaAli Imran 110Al-Baqarah 168An-Nur 26Al-Insyirah 6 Pencarian kandungan surat al baqarah ayat 285, qs 16, arti summun bukmun umyun fahum laa yarji'uun, terjemah surat an nasr, qs al ahzab 33 ayat 70 menegaskan bahwa Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Ilustrasi Al Hadid Ayat 3. Foto manusia pastinya pernah mempertanyakan bagaimana awal dan akhir dari kehidupan yang sedang dijalani. Padahal pada dasarnya semua pertanyaan itu telah dijawab oleh Allah SWT dalam setiap dari buku Membuka Tabir Pintu Langit, Allah SWT telah memberikan petunjuk kepada orang yang merasakan perasaan was-was dan terus memikirkan mata rantai penciptaan bumi dan manusia. Perasaan was-was tersebut adalah tipu daya setan kepada manusia. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut.“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, segala puji bagi Allah yang mengembalikan tipu daya setan kepada waswas semata.” HR. Abu DawudAllah SWT telah memberikan petunjuk kepada orang yang mempertanyakan, “Allah yang menciptakan seluruh alam semesta, lantas siapa yang menciptakan Allah?”. Salah satu petunjuk tersebut tercantum dalam Alquran surat Al Hadid ayat isi kandungan Surat Al Hadid ayat 3 dalam uraian Al Hadid Ayat 3. Foto Kandungan Al Hadid Ayat 3Sebelum mengetahui isinya, berikut bunyi surat Al Hadid ayat 3هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌHuwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in ' “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”Dikutip dari buku Berakhlak & Beradab Mulia karangan Shaleh Ahmad Asy-Syaami, dari Al Hadid ayat 3 Rasulullah SAW menjelaskan bahwa “Yang Pertama” ada di alam semesta ini adalah Allah SWT, tidak ada sesuatu pun sesuatu akan berakhir pada “Yang Terakhir” yang berarti tidak ada sesuatu setelah-Nya. Begitu pula dengan “Yang Zhahir” berarti sebuah ketinggian yang tidak ada sesuatu pun di ayat ini dapat disimpulkan bahwa telah jelas diterangkan bagaimana rantai penciptaan alam semesta, sehingga tidak perlu lagi merasa was-was akan hal Al Hadid Ayat 3. Foto dan Hadits tentang Rasa Was-wasDisadur dari buku Berakhlak & Beradab Mulia karangan Shaleh Ahmad Asy-Syaami, tidak ada seorang pun yang selamat dari perasaan was-was, sehingga segera mohon perlindungan Allah SWT ketika mengalaminya. Berikut ayat Al Quran dan hadits tentang perasaan was-was yang dapat direnungkan umat كُنتَ فِى شَكٍّ مِّمَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ فَسْـَٔلِ ٱلَّذِينَ يَقْرَءُونَ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكَ ۚ لَقَدْ جَآءَكَ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُمْتَرِينَArtinya “Maka jika kamu Muhammad berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.”“Orang senantiasa bertanya-tanya dalam dirinya, hingga ada orang yang bertanya, Jika Allah menciptakan makhluk, maka siapa yang menciptakan Allah?’ Maka, siapa yang mendapati pertanyaan atau was-was seperti itu, segera ber-isti’adzah kepada Allah dan hentikan was-was itu.” HR. Muttafaq alaih3. QS. Fushshilat ayat 36وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُArtinya “Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

ayat dari surat al hadid yang bisa membuat tubuh kebal